Huah…Udah pada selesai UAS (Ujian Anak Setan) kita para muslimin dan muslimah SMA N 14 diajak untuk refreshing sekaligus memperdalam wawasan kita mengenai ilmu agama dengan mengikuti acara tahunan SMAN 14 yaitu “SANLAT”. Cukup surprise dengan hari pelaksanaannya yang dilaksanakan tanggal 17,18,&19 Juni, karena tanggal 18 adalah hari ulang tahun gua. Wah dahsyat! Gimana ya rasanya ulang tahun pas SANLAT bareng temen-temen.
Kita para peserta disuruh dateng oleh panitia pagi-pagi sekali yakni jam 05.30 kita harus udah ngumpul di sekolah dan jika kita dateng lewat jam 06.15 akan dikenakan iqob, begitu katanya dari sms yang gua dapet. Gua harus menyiapkan seluruh peralatan yang harus dibawa buat SANLAT sendiri, karena orang tua gua harus nganterin kakak gua buat tes SNMPTN di Bandung. Pagi-pagi sekitar pukul 05.15 gua berangkat dengan tas yang begitu terlihat obesitas dan mungkin orang-orang ngira gua orang yang hamil di punggung. Dengan baju muslim dan celana bahan yang matching gua berangkat dengan style teroris masakini. Sampe di sekolah, tiba-tiba ada peserta SNMPTN yang akan melakukan tes di SMAN 14 dengan menggunakan sepeda motor tiba-tiba terjatuh di lapangan basket yang licin karena guyuran air hujan. Gubrak ! gua yang ngeliat pun berusaha menolong sang mas-mas tersebut.
Gua : “Gak papa mas?”
Mas-mas : “Gak…gakpapa kok, ini licin”
Gua : (meninggalkan mas-mas tersebut dengan motor yang sudah berdiri kembali) “Hati-hati mas”
Mas-mas : “Iya makasih ya…”
Wah melihat hal itu, temen gua yang tetep dengan style baju sekolah bernama Hindya bilang
Hindya : “Wah gara-gara satriyo nich (kak izzuddin style)”
Gua : (cepet-cepet ke WC masjid AL-Huda karena pengen boker)”no comment”
Setelah selesai mengeluarkan hajat yang begitu bau’, gua pun berbaur dengan yang lainnya sembari bercanda. Beberapa menit kemudian datanglah sang “wakabid I” Abdullah Izzuddin Al-Qossam yang akan menjadi peserta sanlat tahun ini bersama kita karena tahun lalu dia gak ikut sanlat. Dengan diledekin oleh temen-temennya yang jadi panitia, dia pun terlihat sedikit “kicep”. Sembari jalan menuju bis, gua tanya-tanya sama kak Izzuddin
Gua : “Akh kenapa tahun lalu gak ikut sanlat?”
Izzuddin : “Tahun lalu ane pertukaran pelajar”
Gua : (Kagum)”Wah luar biasa!, emang pertukaran pelajar kemana akh?”
Izzuddin : “Ke Timor Leste”
Gua : #$#$#%#%**^% (dasar aneh)
Berangkatlah kita seluruh peserta SANLAT ke lokasi yang begitu jauh dan jalan yang berliku-liku tajam. Tiba-tiba di depan ada tanjakan yang sangat tinggi dan diperkirakan mencapai 75o , hingga bis kita yang begitu “reot” tak sanggup lagi untuk menaiki tanjakan tersebut. Dan akhirnya seluruh penumpang bis turun untuk mengurangi beban bis tersebut. Eh setelah melewati tanjakan tersebut, bis itu meniggalkan kita yang turun dengan jarak yang cukup jauh alhasil kita harus berlari menaiki tanjakan dan kembali menuju bis itu. Supir dari bis itu cukup kewalahan dengan medan yang begitu luar biasa. “Waduh dek, dengkul saya mau copot tadi”, kata sang supir yang terlihat begitu kekar laksana kuli. Tak berapa lama kita pun sampai di lokasi SANLAT yaitu Villa Bengka.
Sampailah kita di tempat tujuan, langsung kita digiring menuju aula dan makan siang disana. Ada ciri khas tersendiri dari Villa Bengka ini, yaitu adanya monyet yang nongkrong di tembok sisi kanan halaman masuk Villa. Sempet gua mikir , apa jangan-jangan itu monyet namanya “Bengka” terus ini Villa dinamai Villa Bengka…gak tau lah. Selesai makan siang, dibacakan peraturan SANLAT dan berta’aruf kita pun ke villa yang telah dibagikan. Ada dua villa buat ikhwannya. Gua ada di villa 2 dekat sawah-sawah. Setelah shalat dzuhur dan asar dijamak taqdim kita beristirahat sejenak di villa masing-masing. Bercengkrama dan bercanda khas anak SMA pun dimulai. Setelah beberapa lama, panitia datang dan menyuruh kita berganti pakaian kotor untuk simulasi. Setelah selesai semuanya kita dikumpulkan di lapangan yang cukup becek dan bau comberan itu. Sore ini kita melakukan simulasi ulat bulu yang membuat seluruh lapisan pantat gua begitu kotor dan basah. Bahkan ada dari temen gua yang selananya kemasukan kodok berukuran mikro. Wah gimana rasanya ya … pasti geli-geli gitu dech! (kak izzuddin style). Hampir dipastikan seluruh bagian pantat dari seluruh peserta sudah coklat laksana orang “cepirit” dan bau’ comberan asli dari pegunungan. Setelah itu, kita main benteng. Luar biasa ! saking banyaknya orang yang ikut, jadi susah menentukan siapa lawan,siapa kawan dan pemenangnya pun tidak diketahui. Setelah itu kami pun mandi dengan batas waktu 5 menit.
Setelah mandi, kita shalat maghrib jamak taqdim isya’. Setelah shalat yang dipimpin oleh ex-ketua rohis akh Normand Edwin Elnizar, kita diberi suplemen materi tentang “aqidah”. Materinya cukup membosankan, tetapai setelah materi ada yang seru. Yups…seusai materi yang membosankan itu, tiba-tiba dari akhwatnya ada yang berteriak seperti sedang kesurupan dan sudah saya cari tahu lebih lanjut bahwa yang kesurupan itu adalah temen sekelas gua yaitu Asprilya Balqist yang memang menjadi trending topic bahwa dia adalah "ratu"nya kesurupan.
Lanjut kita disuruh kembali ke villa masing-masing. Dan malem-malemnya ada sharing alumni yang dibawakan oleh kak Nicko dengan seragam bolanya. Lumayan lama ini acara karena banyak yang nanya. Setelah sharing alumni kita disuruh istirahat tidur di villa. Dini hari, tiba-tiba kita dibangunkan dan diajak untuk shalat qiyamul lail oleh panitia, dan banyak dari peserta yang masih ngantuk mungkin karena mereka tidak terbiasa untuk melaksanakan qiyamul lail. Qiyamul lail yang diimami oleh pak Martadi dengan bacaan surat-surat yang super panjang ini membuat banyak dari peserta yang baru memulai shalat ketika imam akan ruku’ dan banyak dari peserta yang durasi sujudnya jadi lama karena mereka ngantuk.
Setelah sarapan, kita ada outbond yang rutenya cukup jauh hingga membuat betis kita menjadi keras. Kelompok gua kelompok 9 yang beraksi terakhir, jadinya udah pada bad mood aja. Dan Kelompok 9 ini bernama “Sanset” = Santri Setia, dengan yel-yel lagu ST12. Pertama kita disuruh membuat ikatan seperti lingkaran dan melepaskannya dengan memutar badan kita. Pos 1 adalah pos hafalan yang dijaga oleh kak Rizki Ariestyadi (ketua SANLAT yang “magabut” kata Bowo) dan kak Mahbubi (sang arabian). Pos ini berhasil kita lalui dengan gemilang. Dan mereka memberi kita petunjuk berupa potongan nasyid. Lanjut kita ke Pos 2 yang dijaga oleh akh Ihsan Robbani (akh cimol) yang menyuruh kita mengisi sebuah paralon besar yang banyak lubangnya dengan air sungai. Dan kita pun gagal karena air yang kita isi selalu keluar dari dalam paralon tersebut. Pos 2 GAGAL ! Lanjut kita ke pos 3 yang dijaga oleh akh Ryan, akh Galih, akh Wendi. Pos ini adalah pos alcatraz, dan gua yang lagi bad mood gak mau nyebur ke kali tempat kita main. Jadi ada kotak-kotak dari rafia di atas air sungai dan kita harus masuk ke kotak itu dengan menyelam. Dan akhirnya…GAGAL! Udah agak kecewa dengan 2 pos yang gagal kita lewati. Kita disuruh untuk menuju ke masjid untuk berganti pakaian dan melaksanakan shalat jum’at.
Anehnya dari pelaksanaan shalat jum’at di masjid ini adalah khutbahnya yang menggunakan bahasa arab, so kita semua tertidur saat khutbah disampaikan karena gak ngerti. Selesai shalat jumat, kita makan siang dengan lauk tipuan. Kenapa gua bilang lauk tipuan, karena dari bumbunya terlihat seperti rendang daging….. Tapi… bukan daging, malahan ATI ! Gua yang gak suka banget dengan ati baru menyadari di detik akhir gua makan. Yah, seperti biasa karena kelompok gua kelompok 9, jadi terakhir lagi dech! Kita disuruh lari menaiki tanjakan yang dilansir kemiringannya mencapai 750 dan kita sampai di pos selanjutnya. Pos 3 yaitu spider web yang dijaga Hani Nadhif dan akh Vega. Agak aneh, karena spider web nya dari tali rafia hahahahaha. Dan kita disuruh membantu 4 orang teman kita melewati spider web tersebut tanpa menyentuh tali rafia tersebut. Dan kita…..BERHASIL! Lanjut kita ke pos selanjutnya yang semakin menaiki bukit. Dan di pos 4 ini dinamakan karapan manusia yang dijaga oleh kelas 12 yang sudah menjadi alumni yaitu kak Sigit Satrio (ex-Ketua MPK), kak Abdullah Fahmi (ex-Bendahara Rohis), kak Rozak (ex-Divisi Pembinaan Rohis + ex ketua IKRAR) dll. Disini kita harus mengangkut 4 teman kita menggunakan bambu. Jadi 2 orang memegang bambu, 1 orang nak banbu dan 1 orang di depan bambu. Dan di pos ini kita…..GAGAL AGAIN! Dan kita harus push up 10 kali.
Nah, selanjutnya akan lebih seru. Karena ini simulasi yang luar biasa seru. Pertama, kita satu angkatan peserta SANLAT 2010 + kelas 11 yang gak ikut tahun lalu disuruh membuat bola pejal yang tidak akan hancur bila diserang dari berbagai sisi. Dan kita sekali lagi….GAGAL ! karena ada satu teman kita yang lepas yaitu sang “Doraemon” Hindya. Yah…selanjutnya adalah simulasi perang dengan masing-masing memegang nyawa berupa cairan berwarna yang dikalungkan di lehernya. Ada tim merah dan tim hijau. Cukup sengit, dan akhirnya tim merah kalah. Karena ada temen gua dari tim hijau yang begitu “badak” melewati banyak pertahanan tim merah yang tersusun dari pria bertubuh besar. Dan gua sebagai salah satu bagian pertahanan sebenernya merasa terdzhalimi oleh temen gua itu, karena gua didorong dan diinjak-injak oleh dia sehingga tangan gua agak nyeri dikit. Dan lagi-lagi gua GAGAL ! Watdefak !Setelah selesai itu ada sesi foto-foto dan gua diserang oleh temen-temen gua karena hari itu gua milad. Setelah itu kita harus balik ke penginapan dan bersih-bersih, terus shalat asar.
Dengan cekatan gua kembali menuruni bukit dan berlari menuju Villa Bengka. Menarik, karena kita yang jogging aja bisa lari dengan kencang saat menuruni turunan yang sangan curam. Mungkin kecepatan gua saat lari itu mencapai 160 km/H (lebay). Setelah mandi, kita semua melaksanakan shalat asar dan siap-siap untuk materi selanjutnya.
Materi pun dimulai. Materi kali ini adalah berupa training motivasi dari motivator JOSS Indonesia. Dia masuk dan menyapa kita dengan gaya sok asik nya. Lalu klimaks dari acara SANLAT ini pun terjadi tatkala di menyapa kita dengan berkata
JOSS : “Kalo saya bilang ‘Hai’ kalian jawab ‘Halo’ okay”
JOSS : “Terus kalo saya bilang ‘Halo’ kalian jawab ‘Hai’ okay”
PESERTA : (serempak) “YAAAAA!!!”
JOSS : “Halo…”
PESERTA : “Hai…”
JOSS : “Hai…”
PESERTA : “Halo…”
JOSS : “Hai..Hai..Halo..”
PESERTA : “Halo..Halo..Hai..”
JOSS : “Halo..Hai..Halo..”
Dan lampu padam seketika… Jebret !!! Tiba-tiba para akhwat mengumandangkan takbir,”Allahu Akbar! 3x”. Tiba-tiba akhwat berlarian dan timbul masalah. Ternyata ada dari akhwatnya yang kesurupan karena gua denger ada teriakan seperti meraum-raum dari sebelah. Tiba-tiba lampu padam lagi…Jebret !! Dan akhwatnya sepertinya ada yang kesurupan lagi. Wah dengan nada sok tau sang motivator menenangkan kita semua dan mengajak kita untuk melakukan shalat maghrib jamak taqdim isya. Saat seluruh peserta ikhwan selesai mengambil air wudhu, tiba-tiba salah satu peserta ikhwan kelas 11 nya yaitu kak Aulia yang memang terlihat bengong dari tadi ditambah kondisinya sedang sakit kesurupan juga sambil berteriak-teriak menggunakan bahasa sunda. Wah, lantas kita semua baca-baca surat “tri-Qul” dan ayat kursi. Dan setannya berteriak,”Sakit….sakit….” Makin mencekam malam itu, karena teman kita dari kelas X F yaitu Kevin merasa takut akan hal tersebut sehingga dia nangis dan mukanya tampak merah. Hingga beberapa saat kemudian di tergolek lemas dan mulai kesurupan. Wah dengan suasana yang mencekam itu, kita semua yang sudah berwudhu pun melakukan ibadah shalat yang mungkin sedikit tidak tenang karena banyak yang kesurupan. Selesai shalat kita dibagi per kelas dan disuruh untuk membaca ayat-ayat alquran untuk membantu mengeluarkan jin/setan dari tubuh teman kita. Tetap dengan nada sok tau sang motivator berkata,”Saya akui, Kita tidak mungkin menang lawan setan”. Dan para murabbi pun menghampiri para mentee-mentee nya. Kelompok mentor gua didampingi oleh ex-murabbi kita yaitu akh Sangkot Prakoso Hadi tanpa didampingi pasangan mahonya akh Dimas Febrian Purnomo (Akh Dijay). Kita disuruh membaca Al-Fatihah, ayat kursi, Al-Ikhlas dan yang membawa mushaf disuruh membaca Al-Jinn. Tiba-tiba daftar orang kesurupan bertambah dengan kesurupannya kak Damar Aziz (kelas 11), pasti anak 14 kalo ada nama Damar pasti identik dengan gua dech !(kak izzudin style)
Karena suasana semakin mencekam, kita disuruh untuk menuju villa 1 dan berkumpul disana seluruhnya. Seluruh peserta disuruh mengambil makanan untuk makan malam. Dan ada dari panitia yang hampir kesurupan juga yaitu kak Miftahul Ihsan dan kak Galih Satrio Aji, karena muka mereka yang udah memerah.
Gua sempet mikir….Apa ini kado milad gua yang 16th , gua ngerasa kayak dikasih kado sama setan-setan daerah Gunung Salak. Tapi insyaAllah semua ini ada hikmahnya tersendiri.
Karena sudah malam, kita pun disuruh tidur oleh pembina. Tidur yang sangat tidak enak karena harus berdesak-desakan dan kepala gua terasa terinjak-injak oleh temen gua yang tidur disebelah gua yaitu Dwi Aji Sentosa. Wah tadinya mau gua bales, tapi gimana balesnya coba…
Seperti biasa, kita dibangunkan untuk melakukan shalat qiyamul lail disaat-saat yang mencekam ini. Dan ada sesuatu yang aneh dari pelaksanaan qiyamul lail kali ini. Yang menjadi imam adalah akh Normand Edwin Elnizar yang terkenal dengan keshalehannya, kali ini berkali-kali lupa saat membaca surat-surat pendek. Setelah itu imam digantikan oleh akh Rozak yang kembali lupa saat membaca surat pendeknya. Sempet mikir,”Ada apaan yah? Masa’ bisa gitu sih”
Setelah selesai qiyamul lail dilanjutkan shalat shubuh, kita kembali ke villa untuk packing dan sarapan. Saat sarapan gua baru sadar kalo kita akan pulang, yapi masih ada salah satu acara lagi yang belum dilaksanain yaitu Jihadul Lail. Mungkin karena suasana mencekam itu…, jadi Jihadul Lail dibatalkan. Setelah semua selesai, kita dikumpulkan di depan villa dengan cuaca panas dan terik matahari yang sangat menyengat. Disitu ada sebuah drama kecil-kecilan tentang kegiatan mentoring yang diperankan oleh alumni kelas 3 nya. Setelah pembagian handphone, dompet dan pin sanlat kita menuju bis untuk pulang kembali ke Jakarta. Dan menarik, karena kita harus berjalan dulu menaiki tanjakan yang sangat tinggi baru naik ke bus dan pulang. Pokoknya SANLAT 2010 "Ada Dech !"
Sanlat 2010 @Villa Bengka
Author: Tyoncom /
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
subhanallah........
like this gan ^_^
hmm, jadi ini toh ceritanya...
what a great gift I think n_n
hmm, pesan sy:
jangan takut sama setan
tapi takutlah sama penciptanya
*tp klo ane di tkp, mungkin bakal salting juga kali yah 'gan
pokokny cendol gan...
ooh gw ratu kesurupan, makasih ya pujiannya!
Posting Komentar